Jumat, 13 Januari 2012

TAS PALING COCOK DENGAN ANDA





Jakarta
- Pernah merasa kesulitan untuk memilih jenis, bentuk, dan warna tas apa yang cocok untuk Anda? Memperhitungkan bentuk tubuh dan barang apa yang akan dimasukkan ke dalam tas dapat menjadi kunci bagi Anda dalam memilih tas.

Type F memberikan tips untuk memilih jenis tas yang sesuai dengan penampilan dan kebutuhan Anda sehari-hari:


1.Ukuran
Sebelum pergi ke toko, buatlah daftar barang apa saja yang akan diletakkan di dalam tas Anda; dompet, ponsel, kunci, bedak padat, lip gloss, dan sebagainya. Akan tetapi, jika Anda seperti kebanyakan wanita lainnya, dapat dipastikan Anda akan menaruh banyak barang dalam tas tersebut. Pastikan semua yang Anda butuhkan cukup jika dimasukkan ke dalam tas yang Anda pilih.

Selain mempertimbangkan kapasitas, pilih bentuk tas yang kontras dengan bentuk tubuh Anda. Jika Anda memiliki bentuk tubuh ramping, pilih tas yang berbentuk agak bulat, seperti tas hobo atau drawstring style. Kalau Anda memiliki pinggul yang bulat, shopper tote, messenger bag style, atau tas lainnya yang berbentuk kotak akan terlihat cocok untuk Anda.

2. Sesuaikan Dengan Gaya Anda
Ketika Anda akan membeli tas, pakailah pakaian yang paling sering Anda pakai. Hal ini menjamin Anda tidak pulang dengan sesuatu yang tidak cocok dengan apa yang ada di lemari pakaian Anda. Tapi jika Anda cenderung memakai warna-warna netral, Anda dapat mencoba pilihan tas lain yang lebih berwarna-warni, seperti merah, merah muda, atau biru.

3.Periksa kualitas
Anda tidak ingin membeli tas yang akan rusak sesaat setelah Anda memakai tas tersebut. Setiap wanita tentunya menginginkan tas yang awet sehingga dapat dipakai berkali-kali. Sebelum membeli, periksa tas dengan hati-hati. Semua resleting yang ada di tas harus membuka dan menutup dengan mudah, jahitan harus halus, dan tas terasa nyaman jika dibawa di lengan Anda.

4. Coba Tas Pilihan Sebelum Membeli
Sama seperti mobil, dalam membeli tas sebaiknya dilakukan 'pengujian' terlebih dahulu. Jika Anda telah menjatuhkan pilihan ke salah satu tas, pegang tas tersebut di tangan atau di bawah siku Anda untuk memastikan Anda akan senang membawa tas tersebut sepanjang hari.

Sebaiknya biarkan kulit tangan terbuka sehingga dapat bersentuhan dengan kulit tas. Jika kulit tas tidak terasa lembut di kulit Anda, maka tas tersebut tidak akan nyaman dipakai untuk jangka panjang.

BAHAYA SOSIS



Sosis Bisa Picu Kanker Pankreas?
Jakarta - Buat yang hobi makan daging asap, sosis dan daging olahan lainnya sebaiknya mulailah berhati-hati. Daging olahan yang gurih enak ternyata bisa memicu munculnya penyakit serius, salah satunya kanker pankreas.

Seperti diberitakan dailymail, sebuah penelitian menunjukkan bahwa makan satu sosis ataupun dua iris daging asap bisa meningkatkan resiko kanker pankreas. Peneliti mengemukakan, walaupun hanya makan sosis dalam jumlah sedikit, tetap beresiko terkena penyakit mematikan tersebut sekitar 20 persen.

Penyebabnya adalah carcinogenic precursor atau sodium nitrit yang sering digunakan dalam daging olahan. Bahan tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker. Sebuah badan pengawas makanan di Amerika pernah melarang penggunaan sodium nitrite, namun ditolak oleh pihak produsen daging olahan dengan alasan kualitas dan cita rasa yang berbeda.

Kanker pankreas disebut sebagai 'the silent killer' yang merusak organ tubuh perlahan-lahan tanpa adanya gejala yang berarti. Kalaupun ada gejala, biasanya tidak secara langsung, seperti sakit punggung, hilang nafsu makan, dan berat badan turun. Gejala-gejala tersebut sering dianggap ringan dan biasa terjadi.

Banyaknya bukti jika daging merah dan daging olahan dapat meningkatkan resiko kanker usus membuat konsumen harus lebih waspada. Pemerintah Inggris pun menyarankan warganya untuk mengurangi konsumsi daging, dan dibatasi hanya 500 gram daging merah dan daging olahan per minggunya.

Ahli nutrisi sekaligus penulis “Grocery Warning”, Mike Adams, menyarankan untuk mengkonsumsi antioksidan sebelum makan makanan yang mengandung sodium nitrite. Hal itu sebenarnya tidak sepenuhnya melindungi tubuh dari bahaya sodium nitrite, namun setidaknya bisa mengurangi resiko.

Adams juga memperingatkan para ibu menyusui untuk tidak makan makanan yang mengandung sodium nitrite. Juga pada para ibu untuk tidak memberi anaknya makanan dengan kandungan berbahaya